Senin, 20 Oktober 2008

Materi Pelajaran PAK untuk SMA 12.03

Pembelajaran 3, Gereja dan Self-Criticism
Pendahuluan
1. Diskusikan dengan teman sebangkumu! Apa yang kamu rasakan ketika kamu dikritik oleh orang lain?
2. Apakah dampak positif dan negatif dari kritik yang kamu terima?

Materi
Ø Sikap gereja menghadapi hambatan dan tantangan berbeda-beda, antara lain: 1) antagonis (menentang), 2) akomodasi dan kapitulasi (menyesuaikan diri), 3) dominasi (menguasai), 4) dualisme (mendua), 5) transformasi (sebagai sarana untuk menguduskannya).
Ø Tentunya gereja harus kritis menghadapinya, artinya: 1) selektif terhadap semua hal yang dihadapi, dapat menempatkan diri pada posisi yang benar (lembaga Allah mewartakan Injil), 2) berani mengkritik diri sendiri – self criticism dalam berinteraksi dengan dunia (tidak terlena dan terbawa arus dunia)

A. Kontribusi gereja terhadap masyarakat
1. Bidang kebudayaan
Sikap transformasi à gereja hadir untuk mentransformasikan atau menguduskan dunia atau kebudayaan (oleh Richard Niebuhr, dalam bukunya Christ and Culture). Sikap ini penting agar gereja tidak terjebak dalam kebudayaan yang akhirnya menunjukkan sikap konformis,atau malah menguasai, atau kompromi dengan kebudayaan (“Jangan ada allah lain…Keluaran 20:3-5). Seperti halnya Yesus, datang ke dunia, tidak menguasai tapi menguduskannya. Juga nasihat Rasul Petrus, “Kuduslah kamu sebab Aku kudus”, 1 Petrus 1:15-16 dan perintah Allah bagi Israel, Imamat 19:2.
2. Bidang politik
Anggapan orang (distorsi/miskonsepsi) terhadap konsep politik: 1) sesuatu yang kotor, 2) menyebabkan kekacauan, 3) licik, 4) harus dihindari. Pada dasarnya politik itu baik: 1) berupaya mempertahankan harkat dan martabat manusia yang diinjak-injak, 2) memanusiakan manusia. Gereja harus memberi perimbangan dalam dunia politik (turut memberikan pemahaman yang benar mengenai bagaimana seharusnya politik yang benar itu berlangsung, melalui: 1) memikirkan, 2) menganalisis, 3) merencanakan, 4) mengatur strategi, 5) melaksanakan strategi itu dalam melayani umat, menguduskan dunia tempat Allah menempatkan gereja. Gereja perlu dan harus “berpolitik” karena berasal dari Allah, bagi dunia dan oleh dunia, dan pada akhirnya tertuju pada kemuliaan Allah semata. Tapi harus berhati-hati dengan fenomena baru: multipartai (menjadi perpanjangan tangan partai tertentu), gereja harus menempatkan diri sebagai perpanjangan tangan Allah di dunia.
3. Bidang hukum
Peran gereja dalam upaya supremasi hukum à taat hukum, bukan berarti tunduk pada pembuat hukum (pemerintah), tapi wujud taat pada Allah. Gereja harus tegas terhadap hukum dan mendidik umat bertindak sesuai hukum yang berlaku.
4. Bidang pendidikan
Ini kontribusi gereja paling utama. Church Education dijabarkan menjadi:
1) Khotbah
Umat diajak dan diajar menjadi lebih baik, menjadi manusia yang utuh
2) Katekese = katekisasi
Pendidikan formal gereja, mengajarkan doktrin (bagaimana umat hidup dalam kaitannya dengan sesama, alam dsb
3) Pastoral
Tugas seorang gembala (pastorale = gembala, menggembalakan), mendidik, mengarahkan berdasarkan tujuan tertentu yang ingin dicapai
Upaya pendidikan yang harus didukung gereja à yang membebaskan dan menguatkan/mendorong warga belajarnya (power with) dan menghindari pendidikan yang hanya sekadar mengontrol/menguasai (power over). Motifnya à agar umat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus (menjadi saksi-Nya)

B. Gereja yang mengkritik diri sendiri (dalam 2 identitas utama gereja):
1) sebagai suatu institusi sosial (mendukung upaya menegakkan harkat-martabat manusia, contoh: Yesus mengampuni perempuan berzina dan bersahabat dengan orang-orang berdosa) – dalam hal ini gereja harus mampu mengkritisi dirinya sendiri (self-criticism), tidak untuk ketenaran dan membanggakan diri, tapi wujud syukur kepada Allah, gereja juga harus terbuka mengakui kekurangan/kelemahannya agar dapat mengevaluasi diri kearah lebih baik.
2) sebagai persekutuan, gereja ada bukan untuk dilayani tapi melayani (Matius 20:28, Yesus datang bukan dilayani tapi melayani), menghidupkan kasih, meneruskan Injil Kristus, menjadi garam (memberi makna baru bagi manusia) dan terang dunia (menuntun umat pada terang Allah), mengkritisi diri: apakah betul-betul mewartakan injil dengan baik?, melayani dengan menerapkan konsep kesetaraan – menjunjung harkat dan martabat manusia?, benar-benar mempersekutukan umat dalam persekutuan sehingga tidak tercerai-berai?
Self Criticism à gereja akan terus bertumbuh dalam menjalankan misi bagi dunia
Pendalaman Materi
1. Secara berkelompok, diskusikanlah sumbangan atau kontribusi yang telah dilakukan gerejamu bagi masyarakat setempat, dalam bidang sosial budaya, politik, hukum dan pendidikan!
2. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Rangkuman
Kritik à pupuk yang menyuburkan, bukan untuk menjadi malu tapi menjadi semangat untuk berkembang

Uji Kompetensi
Tes Tertulis
Keterangan : SS = Sangat Setuju, S=Setuju, KS=Kurang Setuju, TS=Tidak Setuju

Pernyataan
Gereja yang kritis adalah gereja yang selektif terhadap berbagai pengaruh di sekitarnya.
Melalui sikap transformasi kebudayaan, gereja diharapkan dapat menguasai kebudayaan untuk kepentingannya.
Gereja tidak boleh menyentuh arena politik, karena itu kotor
Pendidikan yang dilaksanakan di dalam gereja haruslah pendidikan yang membebaskan demi kepentingan gereja sendiri.
Sebagai suatu institusi sosial, gereja harus membagi-bagikan sembako kepada penduduk desa

4 komentar:

  1. pak.... yg mana PR bwat XII IPA 3

    BalasHapus
  2. Harrah's Atlantic City Casino & Resort - JTM Hub
    Harrah's 순천 출장안마 Atlantic City Casino 의왕 출장샵 & 경상남도 출장마사지 Resort. 777 여수 출장샵 Harrah's Boulevard, Atlantic City, NJ 08401. 공주 출장안마 Phone: (609) 317-1000. Faxs/text-free.

    BalasHapus