Senin, 20 Oktober 2008

Materi Pelajaran PAK untuk SMA 12.01

Pembelajaran 1, Gereja dan Sejarah Perkembangannya
Pendahuluan
Apa yang kamu pahami mengenai gereja? Diskusikan dengan teman sebangkumu
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas (kelompok lain memberi respons)

Materi
Sekilas tentang Gereja (pemahaman awal tentang gereja)
Ø Kepala gereja à Yesus Kristus
Ø Gereja à Persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus
Ø Gereja didirikan oleh à Yesus Kristus
Ø Roh Kudus à terus berkarya dalam mengembangkan serta memelihara gereja didunia
Ø Tanda penyertaan Tuhan bagi gereja à Yesus Kristus berjanji akan menyertai kita sampai akhir zaman (Matius 28:20b)
Ø Gereja à diperlengkapi dengan berbagai karunia melalui pelayanNya untuk menjalankan misinya bagi dunia
Ø Meskipun mengalami berbagai tantangan/hambatan dalam misinya à gereja terus bertumbuh dan semakin bertumbuh

A. Pengertian Gereja
Ø Dari bahasa Portugis IGREYA à kawanan domba yang dikumpulkan oleh gembala
Ø Igreya bentuk terjemahan dari bahasa Yunani, KYRIAKE à orang-orang yang menjadi milik Tuhan (mereka yang percaya dalam iman yang sungguh kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat). Oleh Harun Hadiwijono, teolog Indonesia dalam bukunya IMAN KRISTEN, kyriake baru dipakai setelah zaman para rasul dalam istilah kelembagaan gereja, dengan peraturannya.
Ø Dalam Perjanjian Baru, EKKLESIA à perkumpulan yang dihadiri oleh orang-orang yang dipanggil untuk berkumpul bersama. Bukan orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia, tapi justru gereja harus ada didalam dunia. Keluar dari dunia à keluar dari kecemaran, dari manusia lama menjadi manusia baru à hidup dalam kekudusan sebagai anak-anak terang (Galatia 3:26, Efesus 4:17 – 5:21)
Ø Ekklesia sejajar dengan bahasa Ibrani, KAHAAL à umat (umat yang berkumpul untuk berbakti)
Ø Kesimpulan à Suatu persekutuan/perkumpulan orang-orang beriman kepada Yesus Kristus dalam karya Roh Kudus
Ø Tak ada pemisahan/perbedaan (Galatia 3:27-28) à status/derajat, suku, negara, ras, diskriminasi laki-laki/perempuan
Ø Tak bisa dipahami terbatas pada bangunan, tapi MANUSIA à umat kepunyaan Allah dalam Yesus Kristus, gereja adalah tubuhNYA yang memenuhi semua dan segala sesuatu (Efesus 1:23) à jemaat diwakili di dalam Kristus atau dalam keberadaan Kristus sebagai wajud manusia yang memiliki tubuh. Banyak anggota tapi satu tubuh (Roma 12:4) à berbagai karunia yang berbeda diperhambakan kepada satu kesatuan (tidak ada anggota yang mampu berdiri sendiri/memiliki tujuan pada dirinya sendiri)

B. Sejarah Perkembangan Gereja
1. Setelah Zaman Para Rasul
(i) Kuantitas à Dari Antiokhia (pusat PI, perpanjangan tangan bagi terbentuknya gereja lain) sampai India
(ii) Managemen Gereja à Dari segi organisatoris ada pembagian tugas/jabatan seperti:
1. Episkopos/Uskupà penilik jemaat (= pendeta jemaat/bapak gembala)
2. Penatua/Presbiterà memimpin bagian gereja yang lebih kecil
3. Diaken/Syamasà membantu tugas episkopos/penatua, melayani orang miskin dan menjaga rumah kebaktian
(iii) Tata Ibadat atau Liturgi Kebaktian à Awalnya orang Kristen beribadah di rumah-rumah (Kisah Para Rasul 16:40, Roma 16:5) tidak punya gedung gereja. Sekitar tahun 200 gedung gereja pertama kali dibangun di desa Edessa – Mesopotamia. Mereka beribadah pada hari Minggu (hari kebangkitan Yesus Kristus) waktu itu belum ada tata ibadah, sehingga terjadi kekacauan dalam ibadat (I Korintus 14). Dalam perkembangannya, sudah menggunakan liturgi bahkan disesuaikan dengan tahun gereja.
2. Abad Pertengahan (tahun 500 – 1500) à Ditentukan oleh corak teologi yang berkembang.
- Di Eropa Barat dan Utara menerima warisan dari Yunani dan Romawi à pengetahuan dan filsafat, tapi tidak berlangsung lama muncul tokoh intelektual yang belajar teologi (scholastic)
- Abad ke-13 muncul fenomena baru à filsafat menjadi tandingan teologi (karya agung metafisika, Aristoteles dalam bahasa Latin, memberi cara baru sebagai alternatif dari kekristenan). Filsuf sekaligus teolog Thomas dari Aquino menyintesiskan (mendamaikan) antara akal dari Aristoteles dengan teologi iman Kristen
- Abad ke-14 dan 15 kemunduran gereja. Paus yang diawasi Prancis di Afignon tahun 1305-1377, kembali dan menduduki Roma tahun 1378-1414 dan terjadi:
Ø Perebutan kekuasaan antara dua Paus.
Ø Ketidakyakinan untuk mengharmoniskan teologi – filsafat. Teologi (gereja) mengisolasi diri dan hanya berdiri pada keyakinan akan penyataan Allah, yang sebenarnya tidak dapat dijelaskan secara rasio.
Ø Teologi skolastik terpisah dari kehidupan praktis.
- Pokok ajaran beberapa tokoh lainnya:
Ø Anicius Manlius Severinus Boetius (status kelahiran bangsawan tahun 480) Karya terkenal à Hiburan dari Filsafat (5 jilid, ditulis dalam 5 dialog antara dirinya dengan perempuan yang bernama fisafat)
Ø Gregorius I Benedictus (lahir tahun 480) Sekolah di Roma, keluar bertapa di goa Subiaco tahun 500, membangun biara di Montecasino sampai akhir hayatnya, ketat dengan peraturan hidup di biara.
Karya terkenal à Peraturan (kebijakan yang fleksibel, kejelasan antara perincian sehingga begitu mudah dipraktekkan)
Ø Thomas dari Aquino (tokoh skolastik terbesar)
Ciri khas ajaran filsafatnya à Thomisme, dalam menjelaskan eksistensi Allah :
Pertama à kenyataan akan perubahan yang diubah oleh sesuatu yang lain
Kedua à sebab dan akibat ada di dunia, dan Allah adalah penyebab pertama
Ketiga à ide ada dan tiada di dalam dunia (seandainya Allah tidak ada, tidak ada sesuatupun yang dapat ada)
Keempat à tingkatan kebaikan dan kesempurnaan di dunia disebabkan oleh Allah.
Kelima à tatanan dan tujuan di dalam alam diarahkan kepada Allah
- Kejayaan besar gereja abad ini tidak berlangsung lama karena :
Ø krisis kepausan, banyak pemimpin dunia tidak mau lagi diatur kepausan
Ø dekadensi moral, akibat melemahnya spiritual
Ø stratifikasi sosial serta uang yang menjadi tujuan utama gereja
3. Zaman Modern
- Dunia tempat gereja berada saat ini pada situasi yang ambivalen (tidak bisa menolak perkembangan dunia yang semakin maju, justru meningkatkan misi dan pelayanannya, meskipun diancam oleh segala dampak negatif perkembangan iptek)
- Situasi dimana kebangkitan agama-agama yang menandai millennium baru, demoralisasi, dehumanisasi, pluralism, dan sebagainya, gereja tidak bisa menempatkan diri sebagai tuan melalui teologinya, sebaliknya menjadi hamba melayani demi pewartaan Kristus yang hidup, tidak boleh tertutup dan menghindar tapi harus terbuka terhadap doktrin-doktrin serta berbagai ajaran etikanya.
- Karena semakin kompleks masalahnya, gereja mengembangkan dan memperlengkapi diri.
- Sebagai lembaga mandiri, gereja mengemban fungsi dan otoritas yang bebas dari pengaruh Negara dan sebaliknya tidak punya wewenang mengatur Negara (Roma 13:6-7; I Petrus 2:13-14)
- Panggilan Gereja di dunia à Bersaksi, Melayani, Bersekutu

Pendalaman Materi
1. Diskusikan bersama kelompokmu, apakah maksud Kristus menghadirkan gereja di dunia?
2. Apakah tantangan gereja pada masa kini dan bagaimana cara mengatasinya?
3. Presentasikan hasil diskusimu!

Rangkuman
Yang paling penting dalam sebuah gereja bukanlah agama, tetapi Kristus yang mewujud dalam kumpulan manusia (Dietrich Bonhoeffer, teolog)

Uji Kompetensi Tes Tertulis (Berilah tanda √ bila Benar

Istilah Ekklesia yang digunakan untuk mengacu pada kata gereja berarti orang-orang yang menjadi milik Tuhan
Dari sudut pandang iman Kristen, gereja bukanlah bangunan fisik, melainkan persekutuan umat Tuhan
Tokoh abad pertengahan yang berbicara peraturan adalah Anicius Manlius Severinus Boetius
Thomas dari Aquino adalah filsuf yang berupaya menyintesiskan iman dan akal
Menolak para penjahat di dalam gereja adalah upaya gereja menjaga kekudusan dirinya
Salah satu jabatan dalam gereja adalah penatua. Mereka adalah penilik jemaat
Pada akhir abad pertengahan, gereja mengalami kejayaan, karena berkembangnya teologi Kristen
Gereja tidak punya wewenang untuk mengatur Negara
Tata ibadat atau liturgi dalam gereja sudah ada sejak zaman para rasul
Orang-orang Kristen pertama kali beribadat menggunakan gedung gereja sekitar tahun 200 di Edessa
Nas Hari IniEfesus 1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar